Timbal merupakan unsur logam berat yang dapat menimbulkan racun bagi manusia. Paparan timbal dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti menghirup udara tercemar, menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi timbal, atau kontak langsung dengan permukaan yang mengandung timbal.
Paparan timbal, terutama pada anak-anak, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti gangguan perkembangan otak, gangguan perilaku, gangguan pendengaran, dan gangguan kesehatan lainnya.
BACA JUGA: 700 Ribu Warga RI Kena Penyakit Ginjal Kronik, Cegah Mulai Sekarang!
Hasil Penelitian
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2023 menemukan bahwa 90 persen anak di Pulau Jawa terpapar timbal dalam kadar yang melebihi batas rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penelitian ini melibatkan lebih dari 500 responden anak berusia 12-59 bulan dari berbagai wilayah di Pulau Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar timbal darah (KTD) pada anak-anak di Pulau Jawa adalah 10,2 mikrogram per desiliter (µg/dL).
Batas aman KTD menurut WHO adalah 5 µg/dL. Dengan demikian, 90 persen anak di Pulau Jawa terpapar timbal dalam kadar yang melebihi batas aman tersebut.
Sumber Paparan Timbal
Ada berbagai sumber paparan timbal yang dapat menyebabkan tingginya KTD pada anak-anak di Pulau Jawa. Sumber-sumber tersebut antara lain:
Dampak Paparan Timbal pada Anak
Paparan timbal pada anak dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius, antara lain:
Upaya Pencegahan
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah paparan timbal pada anak, antara lain:
BACA JUGA: WHO Desak Semua Negara Larang Rokok Elektrik Berperasa, Masih Berani Coba-coba?
Masalah ini merupakan hal yang serius dan perlu ditangani secara serius oleh pemerintah dan masyarakat. Adanya berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah paparan timbal pada anak. Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan.
Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com